CyberFirstChannel: Free
Trade Zone telah membuat segalanya berubah, baik perdagangan dibidang produk
dan jasa, termasuk aneka produk hiburan seperti berbagai judul film dan
buku-buku asing yang dengan mudahnya dapat memasuki Indonesia. Dan kini telah
lahir buku berjudul Star Warriors (And mystery of the entire human civilization
1 / Dan misteri peradaban seluruh umat manusia 1) atau yang dapat disingkat “SW1” pesaing Harry Potter, karangan
pengarang Indonesia “F. I. Fatrick”,
dengan rancangan buku pada seni klasik, menyesuaikan dengan zaman blocking tokoh
buku-nya itu sendiri yang mengacu pada zaman dahulu kala namun setelah dibaca
buku-bukunya tetap futuristic, yang diluar dugaan banyak juga yang mengatakan
jika SW1 itu sebagai pesaing berat Harry Potter dan The Lord of the Rings yang
telah mendunia itu.
Masuk di akal, dengan ide-ide dan
imajinasi-imajinasi briliannya dalam persaingan yang sangat ketat ini F. I.
Fatrick menyampaikan ide dan alur cerita serta perjuangan para tokohnya penuh
dengan perjuangan yang totalitas dan sangat luar biasa penuh dengan pengorbanan
juga. Hal-hal itu dibahas dalam buku-buku
SW1 (1 hingga 7) masing-masing buku itu menyuguhkan perjuangan demi harga diri
umat manusia secara universal yang telah dihewankan oleh faham-faham
Neoimperialisme Universal-nya yang dapat menghina umat manusia itu.
Di dalam buku SW1 yang bersambung baru
hingga edisi tujuh buku itu walau intisarinya perjuangan yang penuh dengan
pengorbanan dan penderitaan, tetap berbeda-beda blocking dan berbeda tempat
juga berbeda para lawannya yang sangat misterius dan mematikan itu walau
terdapat beberapa lawan yang masih muncul secara kontinuitas karena kuatnya
tokoh-tokoh misterius itu. Dengan cerdik yang terdorong ide-ide brilian yang
dahsyat-nya F. I. Fatrick memberitahukan bagaimana perjuangan dan penderitaan
umat manusia yang terhimpit dalam segala masalah yang harus segera disolusikan
dengan perjuangan-perjuangan demi harga diri umat manusia secara universal-nya
itu, yang dimanifestasikan dengan mengatur alur cerita tokoh centralnya sebagai
anak kecil yang harus berjuang secara totalias dalam kehidupan yang terhempit
dan minoritas itu pada zaman dahulu kala. Sementara para lawan-lawannya yang
secara terus menerus mengejarnya tetap dapat memantaunya dan mengejarnya
kemanapun tokoh centralnya pergi karena ternyata di dalam tokoh centralnya itu
terdapat musuh dalam selimut juga yang
sangat membahayakan tokoh centralnya itu sendiri.
Kisah-kisah tokoh dalam buku SW1 (1-7) ini
sungguh sangat luar biasa, F.I. Fatrick juga mengemasnya se-netral mungkin dan
hampir sama dengan nama-nama produk cerita hiburan lainnya dari luar itu,
bahkan F. I. Fatrick ini memodifikasi dan mengembangkannya sendiri sesuai
dengan ide-ide dahsyatnya itu mulai dari buku SW1 edisi 1 hingga edisi 7 itu
tetap hidup dan menarik, bahkan pembaca dibuat tegang, terharu, tersenyum,
menangis, dan bahkan tertawa. F. I. Fatrick mengemasnya seperti one stop
shopping; semua ada dalam buku-buku SW1 ini atau all in one packaging. Sungguh
sangat menarik, selain dilengkapi berbagai image clip arts hasil
sentuhan-sentuhannya, buku-buku SW1 1-7 ini dilengkapi beberapa lithography
hasil karyanya pula dan baru kali ini seorang pengarang Indonesia juga dapat
melakukannya secara total semuanya dikerjakan secara sendirian saja
mengingatkan pada buku-buku rancangan klasik hasil karya maestro kelas dunia
lainnya.
Buku SW1 karangan pengarang Indonesia
“F. I. Fatrick” ini patut diacungi jempol pula terlihat sentuhan-sentuhan dan
deskripsinya sangat menarik dan masuk di akal pula. Dan dari semua bukunya ini
juga terdapat beberapa testimonial dari CRDE-Indonesia dan lain-lainnya
menunjukkan buku SW1 ini sungguh sangat luar biasa bagi insan yang dapat
menerimanya dan dapat menghargai hasil karya seni tulis menulis karena menulis
itu tidak semudah membalikan telapak tangan juga. Beberapa poin yang tersirat
dan tersurat dalam buku-buku SW1 (1-7) yang dikemas dengan format intertainment
ini benar-benar perjuangan manusia sejati demi harga diri umat manusia dan
mengatakan jika Manusia Primordial itu makhluk-makhluk kanibal yang memang
diciptakan oleh Tuhan, dan bukan keturunan atau cikal bakalnya umat manusia
ini. Konflik terjadi karena beberapa faktor kepentingan dan harga diri juga
harkat dan martabatnya yang sama-sama harus diperjuangkan pula sehingga terjadi
konflik yang semakin memanas dengan Neoimperialisme Universalnya dan bahkan hingga
terjadi perang kolosal itu yang sangat maha dahsyat dan sangat mematikan bagi makhluk-makhluk
yang lemah.
Kita semua juga lebih mudah untuk dapat pembaca
dan dapat memahami isi cerita dan perjuangan dalam alur buku SW1 ini dan sangat
cocok untuk siapa saja sekalipun untuk anak-anak karena buku-buku SW1 ini
sepertinya dikemas untuk semua kalangan juga, sajiannya menarik dan mudah
difahami oleh semua pembaca, walau didalamnya terjadi aksi dan perang kolosal
itu yang menarik juga dengan perangnya itu. Tokoh-tokohnya juga sangat menarik
berbeda dengan pengarang lainnya yang terpaku dengan satu faham dan monoton.
Benar-benar buku SW1 ini membuat gemas dan gereget bagi yang membacanya, Dalam
setiap bukunya walau berbeda edisi dan masih bersambung namun F. I. Fatrick
masih tetap dapat menyusunnya sebaik dan semenarik mungkin hingga pembaca tetap
dibuat gemas juga dengan tokoh-tokohnya ini yang tidak kalah dengan produk
asing yang lainnya.
Yang ditonjolkan dan di ekspose pada
setiap buku SW1 (1-7) ini adalah perjuangan demi harga diri umat manusia secara
universal dan sesama kawan sebagai persahabatan antara sesama makhluk hidup di
Planet Bumi ini. Dapat bekerjasama sesama makhluk hidup walau terdiri dari
hewan, hewan paruh manusia, juga dengan manusia seutuhnya. Bahkan semua isi
Planet Bumi ini pada hidup dan pada dapat berbicara pula membuat tokoh-tokohnya
semakin hidup dalam segala aksinya itu. Hewan-hewan yang terdapat dalam
buku-buku SW1 ini juga sungguh sangat luar biasa hasil rekaan dan ciptaan
pengarang Indonesia ini kini melebihi yang lainnya, Sepertinya Analisa SWOT
diterapkannya oleh F. I. Fatrick ini sehingga buku-bukunya sungguh sangat luar
biasa sehingga penulis buku sekaligus penceramah pimpinan CRDE-Indonesia juga dapat
memberikan testimonialnya yang sangat berarti pula baginya.
Kelebihan lain dalam buku ini penulis
memberikan kata-kata humor dan falsafah hidup yang diselipkan dalam
kata-katanya yang tersirat namun mengandung arti dalam. Bahkan penulis ini
sepertinya ingin mengatakan jika manusia itu juga berakal dan pada pintar
semuanya dan tidak mengenal kata lelah serta gengsi atau malas diwujudkan
dengan segala perbuatan dan perjuangannya itu yang tidak mengenal lelah
sekalipun nyawa taruhannya. Didukung dengan para ksatria sebagai para
prajuritnya yang sungguh sangat luar biasa juga dengan keahlian dan
sihir-sihirnya yang sangat luar biasa mematikan juga. Itulah mengapa judul buku
ini SW1 (Star Warriors 1) memang sangat luar biasa sekali, khususnya sisi
perjuangannya itu yang tak mengenal lelah sebagai inspirasi juga bagi kita
semua yang pada dapat membacanya.
Cinta dalam buku ini juga tersirat
adalah cinta sesama umat manusia dan sesama makhluk hidup dan berjuang demi
harga dirinya juga. Tokoh anak kecil yang menjadi target pencarian semua
makhluk hidup juga tersirat menjadi titik central dan benar-benar sebagai tokoh
centralnya yang memiliki kekuatan sangat luar biasa setelah sekian lama
tertindas dan tereksekusi itu semetara semua anggota keluarganya terbantai
dalam pertempuran para Manusia Primordial beserta para monster dan
makhluk-makhluk menjijikkannya itu sebagai kroninya yang sangat menjijikkan dan
sangat mematikan dilengkapi dengan sihir-sihirnya yang maha dahsyatnya pula.
Setelah buku-buku SW1 (1-7) ini dibaca
secara konsentrasi dan dicerna, tampak terdapat rahasia untuk kita semua
sebagai pembacanya. Perjuangan dan tanpa mengenal lelah dengan kesabaran super ekstranya
ini tetap menjadi deskripsi dalam buku SW1 ini walau ternyata dalam kupasan
akhirnya pada seiap buku SW1 itu terdapat korban juga. Pembaca memang dibuat
tegang dan tersenyum bahkan menangis iba pada tokoh centralnya bocah cilik itu
namun pada akhirnya pembaca juga dapat tersenyum dan gemas dalam perjuangan dan
perang yang selalu ada dalam akhir buku SW1 ini membuat gemas membacanya juga.
Deskripsi perjuangan para tokoh ini berbeda-beda dan sukar untuk ditebak dalam
tugas rahasianya itu termasuk bocah cilik bernama lengkap Daniswara Glovegor
Junior sebagai tokoh centralnya itu.
Dari beberapa buku SW1 ini kita dapat menarik
intisarinya dan sekaligus mewujudkan motivasi dalam diri kita semua jika memang
ternyata kesabaran dan sekaligus disertai perjuangan ini tetap harus
dilaksanakan sekalipun kondisi dan suasana sedang tidak bersahabat. Kesabaran
yang hanya diam saja akan menjebak diri kita semua pada suasana yang semakin
komlpeks dan jauh lebih sukar untuk disolusikan juga. Perjuangan yang tentunya
ada pengorbanan memang harus berlangsung dan dilaksanakan jika memang kita
telah memiliki tujuan akhir dan harus dicapainya. Bukan berarti sabar dan diam
saja, penulis disini mengemasnya sabar sambil berusaha dan berjuang semaksimal
mungkin sekalipun perang kolosal menghadapinya dan harus dihadapinya karena
tidak ada pilihan lagi agar tidak dapat menghalangi tujuan akhirnya itu.
Kupasan dan falsafah yang tertulis dalam
peribahasa pada buku-buku SW1 (1-7) yang sangat menarik dan langka ini dapat
menjadi motivasi bagi kita semua bagi yang dapat menerimanya. Buku-buku SW1 genre
fantasy walau keluaran baru di abad ini namun sangat klasik juga dapat
dikategorikan sebagai buku-buku langka dan memang dirancang seperti buku-buku
langka itu mulai dari clip arts dan lithography-lithography-nya terlihat sekali
mengacu pada buku-buku langka. Sentuhan-sentuhan dan ide-ide brilian penulis Indonesia
ini sungguh sangat luar biasa membuat Team CFC juga dapat terilhami setelah
melihat dan membaca buku-buku SW1 (1-7) paket ini. Bahkan seperti dalam mimpi
setelah melihat dan sekaligus membaca buku-buku SW1 ini karena kebanyakan buku
tidak seperti buku-buku SW1 ini yang klasik namun deskripsinya futuristic, kami
merasa mendapat imajinasi dan ilham baru sebagai inspirasi baru juga.
Sisi kekurangan pada buku ini sangat
disayangkan dan sangat disesalkan, di Indonesia tidak banyak yang menyukai
buku-buku genre fantasy apapun isi dan deskripsinya. Sebaik dan sebagus
pengarang Indonesia untuk buku-buku genre fantasy pasarnya kurang sekali di
Indonesia berbeda jauh dengan di Negara Asing lainnya yang sama-sama dapat
menghargai hasil karya seni tulis-menulisnya itu. Pengarang Indonesia yang
memiliki kemampuan sangat luar biasa ini harus mendapatkan mitra atau sponsor
yang sangat baik dan memiliki jiwa seni yang sama dan maju bersama agar
buku-buku SW1 ini juga dapat go internasional, dapat sejajar dengan buku-buku asing
yang lainnya seperti Harry Potter, The Lord Of The Rings dan lain-lainnya itu.
Menurut pendapat saya, sajian alur cerita
yang dipaparkan dalam deskripsi buku-buku SW1 (1-7) ini sangat menarik, hampir
sama dengan buku-buku asing yang lainnya seperti buku-buku Harry Potter, The
Lord Of The Rings, Narnia dan lain-lainnya. Bahkan dalam buku-buku SW1 ini
terdapat sesuatu yang lain dan memiliki ciri khas dalam buku ini berbeda dengan
yang lainnya. Dan mungkin memang betul jika dalam kesempan lain terdapat
beberapa orang yang pada telah membaca buku SW1 (1-7) dan mengatakan jika
buku-buku SW1 ini sebagai pesaingnya Harry Potter, The Lord Of The Rings dan
lain-lainnya, mungkin hal itu benar adanya. Saya sendiri menjadi merinding dan
terharu setelah membaca ketujuh buku SW1 ini, bahkan sempat meneteskan air
mata. Benar-benar pengarang Indonesia yang satu ini dapat membuat pembacanya
seakan-akan dapat hanyut memasuki dunianya itu dan terlena dengan alur
ceritanya itu dan bahkan membuat saya penasaran; apalagi selanjutnya itu.
Imajinasi
dan ide-ide brilian F. I. Fatrick benar-benar memberikan warna tersendiri dalam
tulis menulis yang terurai dalam tulisan buku-buku SW1 itu. Benar-benar dapat
memberikan para pembaca membuat kagum dengan lahirnya buku-buku SW1 ini.
Sayangnya F. I. Fatrick memposisikan diri dan menulis buku ditempat yang kurang
tepat, buku-buku sebaik dan sebagus itu tidak diketahui para pembaca di
Indonesia. Pantas jika pada kesempatan lain beberapa wisatawan asing mengatakan
jika F. I. Fatrick sebaiknya berkerja dan berkarya di Luar Negeri saja jika
ingin maju dan berkembang karena memiliki hiden capability yang orang lain
tidak memilikinya.
Buku-buku SW1 (1-7) itu sendiri sangat
mudah didapatkannya, dengan menghubungi Contact Person ke : admin@nulisbuku.com atau profil publishingnya kita semua dapat
langsung mendapatkannya dapat dipesan secara online darimana saja dan kapan
saja sesuai para pembaca inginkan. Sungguh
sangat menarik sekali jika kehadiran buku-buku SW1 hasil kreativitas besutan-besutan
F. I. Fatrick yang profilnya juga dapat dikunjungi di weblognya ini sebagai pesaing Harry Potter. Masalahnya para pembaca
buku fiksi ilmiah genre fantasy di Indonesia kurang dapat apresiate terhadap
hasil karya seni tulis menulis bangsanya sendiri, khususnya buku-buku cerita
seperti SW1 ini. Namun bukti nyata hasil karya nyata kini telah terbukti dan
telah lahir disekitar kita semua dalam hiden capability-nya seorang F. I.
Fatrick itu.
Sungguh beruntung sekali bagi Indonesia memiliki
pengarang yang capable walau kini masih hiden capability dan tidak banyak orang
mengetahuinya karena beberapa pertimbangan lain. Review buku-buku SW1 itu
sendiri dapat dibaca di blog-nya namun
yang membuat saya merinding dan hanyut dalam imajinasi F. I. Fatrick ini adalah
membaca buku-bukunya yang sangat lengkap dan komplit itu hingga saya juga dapat
tersenyum, termenung, menangis, tertawa, dan bahkan gemas karena terbawa dalam
alur cerita dunia yang diciptakan F. I. Fatrick ini. Dan kelebihan ide-ide
brilian F. I. Fatrick ini dalam buku-buku SW1 ini tetap mengacu ke masa depan
walau seting dan blockingnya masa lalu. Klasik dan futuristic ini yang sangat
langka dimiliki pengarang yang lainnya.
Penulis
juga menulis buku terbaiknya ini karena tersurat dalam polling yang
dilakukannya dalam salah satu website serminya yang telah dikunjungi oleh
puluhan ribu pengunjung dari seluruh dunia juga mereka pada memilih buku SW1 ini
“The Best
Science Fiction Ever” namun kebanyakan orang tidak mempercayainya,
dan atas dasar itu website-nya ada yang meng-hack-nya hingga naskah ini
diturunkan tidak dapat dibetulkan kembali. Benar-benar memang pesaing Harry
Potter website-nya saja hingga ada yang meng-hack-nya dalam ketidak fair
berkarya ini. Namun F. I. Fatrick yang
sering berbicara dalam seminar-seminar-nya itu tetap melangkah sesuai dengan
mottonya “Jangan pernah katakan tidak
bisa.” itu dan motto dalam bukunya itu sendiri “Save The Human And Earth” sesuai dengan kupasan dan paparannya dalam
bukunya juga. Hasil karya besutan dan sentuhan F. I. Fatrick yang lainnya itu sendiri diantaranya textbook "Guiding To Indonesia", kini penulis yang menyukai olah raga renang dan pembicara dalam seminar-seminar ini telah merampungkan menyusun buku Kisah Nyata dengan judul "Love Disclosure - True Story" bekerjasama dengan para pelaku dan/atau para pesakitannya pula.
Diposkan:
9th November 2013 oleh Team CyberFirstChannel.
Related Link:
http://cyberfirstchannel.blogspot.com/2013/11/kreativitas-menulis-buku.html
http://www.crde-indonesia.blogspot.com
http://www.crde-indonesia.blogspot.com
=====o0o=====