BINTANG DAN PLANET
Bintang, planet pergerakannya melintasi langit. Banyak orang mempercayai
astrologi dan astronomi. Para astronom kuno sering menyesatkan, yang mengatakan
bahwa bumi tidak lain adalah debu kecil tidak bermakna di antara 100.000 juta bintang
penghuni galaksi, yang diketahui setidaknya terdapat 1.000 juta galaksi lain.
Lahirnya Astronomi
Manusia purba menerangkan pergerakan bintang dan planet atas dasar mitologi
dan hikayat.
Astronomi adalah ilmu pengetahuan tertua.
Perubahan fase bulan, yang teratur, merupakan dasar awal penentuan
kalender. Bulan memerlukan selang waktu 29½ hari sejak mulai bulan purnama satu
ke bulan purnama berikutnya. Mempunyai
kalender terpercaya menjadi jelas sekitar 8000 tahun s.M., tatkala orang mulai
bercocok tanam. Sejak tahun 2100 s.M.
mereka mempergunakan bintang-bintang untuk mengakurkan kalender.
Hikayat, Dongeng dan Agama: Astronom dapat meramalkan peristiwa yang akan terjadi.
Bumi dan Kedudukannya
Gagasan Ptolomeus mengenai alam semesta yang menurut pandangannya matahari,
bulan dan planet beredar mengelilingi Bumi.
Nicolaus Copernicus, pemula revolusi astronomi pada abad 16, yang menurut
pandangannya planet beredar mengelilingi matahari, dan bulan beredar
mengelilingi Bumi.
Asal Usul Alam Semesta
Alam semesta boleh jadi bermula ribuan juta tahun yang lampau bersamaan
dengan letusan besar. Peristiwa itu biasanya dinamai “big-bang”. Awan gas
berlompatan, lambat laun mendingin dan membentuk galaksi.
Astronom Amerika, Edwin Hubble, menyodorkan petunjuk mengenai asal usul
alam semesta, bahwa galaksi-galaksi itu menjauhi kita dengan cara tertentu yang
teratur. Pemuaian galaksi menyerupai balon bernoktah yang digembungkan.
Noktah-noktah, yang mengembangkan kelompok galaksi. Penemuan Hubble ini memperkembangkan
dua teori utama yang menerangkan mula jadinya alam semesta.
Dentuman besar atau keadaan tetap ?
Teori “dentuman besar” dilahirkan pada tahun 1930 oleh Georges Lemaitre,
seorang padri dan astronom bangsa
Belgia. Alam semesta berasal dari suatu ledakan hebat, yang melemparkan
jasad-jasad ke segala arah. Lambat laun jasad-jasad itu membentuk galaksi.
Tahun 1948, Hermann Bondi, Thomas Gold dan Fred Hoyle menghasilkan sebuah
teori baru, bahwa alam semesta berada dalam keadaan serba tetap (“steady
state”). Walaupun galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi, kepadatan alam
semesta tidak berubah karena secara terus menerus terjadi pembentukan jasad
baru.
Kebanyakan ilmuwan saat ini mendukung teori dentuman besar. Menurut mereka
dentuman itu – yakni saat terciptanya alam semesta – terjadi antara 12 sampai
25 ribu juta tahun yang lampu.
Galaksi
Tatanan bintang-bintang yang bernama galaksi itu merupakan batu-bata
pembentuk alam semesta. Sudah diketahui ribuan juta galaksi ada di alam
semesta. Matahari, satu di antara 100.000 juta bintang yang berada di dalam
suatu putaran spiral maha besar yang
kita sebut Galaksi kita, banyak bintang, hingga menyerupai sejalur pita putih.
Pita inilah yang kita sebut Bimasakti.
Dengan laju 300.000 kilometer tiap detik, berkas cahaya memerlukan waktu
100.000 tahun untuk melintasi Galaksi kita. Oleh sebab itu garis tengah Galaksi
juga dikatakan sebesar 100.000 tahun cahaya.
Lengan-lengan spiral Galaksi kita juga berisi awan gas hidrogen dan nebula.
Nebula adalah kabut besar, terdiri dari debu dan gas. Para astronom
percaya bahwa bintang baru lahir dari nebula.
Pulau-pulau dalam Alam Raya
Abad ke-18 William Herschel menyatakan bahwa sebagian dari apa yang disebut
nebula pada kenyataannya adalah pulau alam semesta. Tahun 1917, teleskop
raksasa baru di Mount Wilson, California, memperlihatkan bahwa “nebula”
Andromeda terdiri atas kumpulan bintang. Nebula Andromeda itu sebenarnya
merupakan galaksi.
Bintang
Bintang-bintang berbeda ukuran dan sifatnya. Beberapa bintang lebih kecil
daripada bumi. Sekarang ini kita ketahui energi bintang dihasilkan karena
pengubahan hidrogen menjadi helium. Proses semacam ini, yang menghasilkan
sejumlah besar energi, dinamai reaksi
nuklir. Reaksi semacam ini terdapat dalam bom hidrogen.
Ukuran dan Kecerahan
Bintang-bintang terbesar dari kelas maharaksasa
berukuran sampai 3000 kali ukuran
matahari. Kecerahan (magnitudo)
bintang berbeda-beda pula. Di sekitar tahun 150 s.M., astronom yunani
Hipparchus menggolongkan bintang-bintang menurut derajat kecerahannya. Bintang
paling cerah disebutnya bermagnitudo 1, dan yang paling redup bermagnitudo 6.
Riwayat Hidup Sebuah Bintang
Bintang-bintang terbentuk dalam kabut-kabut debu dan gas yang amat besar
yang dijuluki nebula. Permulaan terbentuknya bintang diawali dengan penumpukan
debu dan gas yang tertarik oleh gaya tarik ke suatu tempat dalam nebula. Gaya
yang kuat itu mendorong debu dan gas menjadi sebuah bola raksasa; di tiap
tempat gaya itu mendorong ke arah pusat bola. Suhu bintang baru ini menarik
terus bersama dengan makin kencangnya genggaman gravitasi. Perubahan dalam
bintang terjadi ketika suhu mencapai 10 juta derajat. Pada saat itulah
segalanya menjadi tepat untuk terjadinya reaksi nuklir. Hidrogen diubah menjadi
helium, dan bersamaan dengan itu terpancar keluar sejumlah besar energi .
Bintang baru terbesar memerlukan waktu 100.000 tahun untuk mapan.
Bintang Berubah
Walaupun bintang tampak berkelip, sebenarnya hal itu hanya suatu tipuan
mata. Aliran angkasa bumi merupakan penyebab. Dalam kenyataan, kebanyakan
bintang bersinar tetap. Beberapa memang berubah-ubah. Sebuah bintang mandiri yang cahayanya
berubah, disebut bintang variabel. Mira di rasi Ceta, merupakan salah satu
contoh. Cahayanya berubah antara 2 sampai 10 magnitudo.
Diantara bintang variabel, yang paling menarik adalah pulsar. Pulsar
terkenal di nebula Crab menyemburkan sinar X, cahaya dan gelombang radio dengan
derasnya. Kecepatan semburan itu memberikan kesan tetapnya bercahaya. Bintang
yang meledak itu dinamai Supernova.
Kelompok bintang
Di Jaman purba orang telah memperhatikan bintang-bintang membentuk pola
tertentu di langit. Mereka menyebut susunan bintang ini rasi, dan diberi pula nama dewa, pahlawan, binatang atau benda
lain. Kelompok yang benar-benar dapat dilihat ialah gugus bintang yang disebut
Pleiades, atau Bintang Tujuh. Gugus ini terdapat dalam rasi Taurus (sapi).
Banyak bintang berkelompok sebagai pasangan. Tiap bintang dari pasangan ini
mengedari titik pusat yang sama. Susunan semacam ini diberi nama tatanan bintang ganda.
Rongsokan Antariksa
Selain planet utama dan satelitnya, banyak benda lain mengitari Bumi,
termasuk komet, meteoroid dan seteroid. Komet Encke mengelilingi matahari
sekali dalam 3,3 tahun. Komet Halley memerlukan waktu 76 tahun. Tetapi Komet
Kohoutek memerlukan 75.000 tahun untuk melengkapi edarannya.
Komet Halley pertama kali terlihat pada saat penyerbuan orang Norman di
Inggris pada tahun 1066. Berabad kemudian komet tersebut diberi nama Halley,
untuk menghormati astronom Inggris, Edmund Halley.
Komet
Komet adalah pengunjung setia ke bagian tata surya sekeliling kita. Benda
ini mungkin terdiri dari debu, es dan gas yang membeku, menyala dan membentuk
“ekor” gas bercahaya tatkala lewat di dekat matahari. Komet beredar mengelilingi
matahari, lintasan komet biasanya sangat lonjong. Setiap 76 tahun sekali komet
Halley melintas dekat matahari dan dapat diamati dengan mata telanjang. Komet
Encke mempunyai waktu lintasan terpendek dibandingkan dengan komet lain. Komet
ini menghampiri matahari sekali-sekali dalam beberapa juta tahun. Komet terang
sering tampak di siang hari bolong. Ekornya bisa lengkung meliputi setengah
bola langit. Sebuah komet tak akan tampak sebelum mencapai lintasan Jupiter.
Pada kesempatan itu panas matahari melelehkan es yang terkandung di dalam
komet. Pelelehan ini melepaskan gas dan debu, yang lalu memantulkan cahaya
surya.
Meteoroid
Meteoroid adalah benda padat yang terpisah dari komet. Meteoroid selalu
memasuki angkasa Bumi. Gesekannya dengan lapisan angkasa menghasilkan panas
yang membakar habis benda itu sebelum sempat mencapai permukaan Bumi. Peristiwa
ini menghasilkan jalur bercahaya di langit malam, yang disebut meteor.
Hujan meteor merupakan merupakan pemandangan yang mengasyikkan, terjadi jika
Bumi kita kebetulan melewati awan meteorid. Kadang-kadang meteorid besar tak
hancur selama perjalanannya melewati lapisan angkasa dan jatuh menimpa tanah.
Kita namai batu angkasa luar ini meteorit. Sebagian lantai dan dinding kawah
meteorit Barringer di Arizona. Kawah terbesar di Bumi ini, bergaris tengah 1,3
kilometer, dan mempunyai kedalaman 175 meter. Kawah tersebut barangkali
terbentuk antara 25.000 sampai 50.000 tahun yang lampau oleh sebuah meteorit
yang garis tengahnya tak lebih dari 80 meter.
Asteroid – Planet Kerdil
Sejenis dengan meteoroid, asteroid juga merupakan batu ruang angkasa.
Tetapi mungkin sekali asteroid terbentuk bersamaan dengan pembentukan
planet-planet utama. Kebanyakan asteroid beredar mengelilingi matahari menuruti
lintas lingkaran.
Teropong
Teropong Optik
Pada awal tahun 1600-an terjadi perubahan besar dalam astronomi. Pada tahun
1608, seorang pembuat kacamata bangsa Belanda Hans Lippershey menciptakan
teropong. Akhirnya, para astronom dapat mengamati bulan, matahari dan meneliti
planet-planet dengan cermat. Ribuan bintang, yang tadinya tak terlihat dengan
mata telanjang, buat pertama kali pada saat itu mulai terlihat. Astronom
pertama yang menggunakan teropong adalah Galileo Galilei, pada tahun 1609.
Teropong Galileo yang dikenal sebagai refractor
dapat memperbesar gambar sebuah obyek. Refractor mempunyai dua buah lensa –
lensa obyektif dan okuler.
Pada tahun 1660-an, Isaac Newton menemukan sebab terjadinya kesulitan itu.
Dia mendapatkan bahwa berkas cahaya putih akan terurai menjadi pita warna,
spektrum, setelah melewati sebuah prisma. Penemuan ini membimbing Newton untuk
mencipta reflektor. Pada tahun
1750-an, seorang pembuat alat bernama John Dollond menemukan lensa dengan
kesalahan warna kecil.
Gugus bintang Hyades, dipotret
dengan teropong dan prisma. Cahaya tiap bintang anggota gugus terbelah oleh
prisma menjadi spektrum warna.
Foto dan Pengukuran Optik
Observatorium, spektroskop, alat ini menguraikan cahaya bintang
menjadi spektrum warna.
Astronomi Yang Tidak Kelihatan
Gelombang radio gelombang inframerah atau gelombang panas, sinar
ultraviolet dan sinar-X. Angkasa Bumi kita menyerap sebagian besar gelombang
elektromagnet.
Cahaya yang tampak
Sinar ultraviolet Sinar-X Sinar gamma Sinar kosmik.